Kena cancel culture di media sosial? Bagaimana cara cepat mengatasinya? Cancel culture di media sosial adalah gerakan yang dilakukan secara kolektif untuk menghukum atau memboikot pihak yang bersalah. Tindakan ini dilakukan akibat kesalahan yang mereka lakukan, bisa saja dari tutur katanya atau perilaku yang ditunjukkan.
Budaya memboikot orang atau hal yang dianggap kontroversial ini dilakukan dengan serentak sehingga memunculkan dampak negatif bagi orang yang mengalaminya. Lalu, bagaimana kalau Anda yang kena cancel culture? Berikut cara yang bisa Anda lakukan segera.
Apa Saja Dampak Negatif dari Cancel Culture?
Membatasi seseorang dalam kebebasan berekspresi
Kebebasan berekspresi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami cancel culture. Ini dikarenakan apa yang diekspresikannya bisa saja bertentangan dengan pendapat mayoritas dan menimbulkan kontroversi.
Oleh karena itu, orang yang mengalami cancel culture akan semakin membatasi diri untuk berpendapat. Mereka akan merasa takut atas ketidaksetujuan publik terkait pendapat yang diutarakan yang menyebabkan mereka berakhir dihukum.
Melanggar HAM dan membatasi kesempatan belajar
Tindakan cancel culture di media sosial juga terkadang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan membatasi mereka untuk belajar. Ini dikarenakan orang yang mengalaminya akan langsung diasingkan dan dihukum tanpa sempat memperbaiki kesalahannya.
Oleh karena itu, seseorang yang mengalami kesalahan patutnya diberikan kesempatan untuk belajar terlebih dahulu sebelum dihukum. Dengan ini, dampak-dampak negatif seperti pelanggaran HAM dan pembatasan kesempatan untuk belajar dapat dihindari.
Masyarakat menjadi terpecah-belah
Dampak negatif lainnya dari cancel culture adalah pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok tertentu. Kelompok ini terbentuk karena masyarakat sudah terpecah-belah karena perbedaan pendapat antar kelompok satu dengan lainnya.
Pembagian masyarakat ini dapat menghambat dialog konstruktif dan polarisasi pandangan yang berbeda semakin buruk. Hal ini akan membuat konflik yang terjadi akan semakin besar dan bisa saja merambat pada permasalahan lainnya yang lebih merugikan.
Oleh karena itu, pastikan tidak langsung menerapkan cancel culture untuk mempertimbangkan efek negatif yang ditimbulkan.
Menyerang psikologis
Diasingkan kelompok masyarakat secara bersamaan dapat menyerang psikologis seseorang yang mengalaminya. Dimana psikologis ini memberikan pengaruh jangka panjang yang mengganggu mental seseorang.
Orang yang mengalami cancel culture akan merasakan tindakan yang menyerang psikologis atau kesehatan mental secara langsung. Mulai dari penolakan publik, penghinaan, stigma, dll.
(Baca juga: 10 Budaya Korea Selatan yang Patut Ditiru Orang Indonesia)
Cara Menghadapi Cancel Culture di Media Sosial
Ini yang bisa Anda perbuat sebagai cara menghadapi cancel culture di media sosial pada seseorang! Cara-cara ini paling tidak akan membantu mengatasi atau mencegah cancel culture.
Bersedia Minta Maaf Kalau Memang Salah
Jika penyebab cancel culture karena memang Anda yang salah, maka sebaiknya segera minta maaf ke publik. Tunjukkan kalau memang Anda tulus meminta maaf dan akui kesalahan yang dilakukan. Selain itu, dalam meminta maaf tunjukkan dengan kata-kata atau kalimat yang baik.
Sebaiknya jangan juga mencari-cari alasan karena terkadang hal tersebut justru membuat publik tidak percaya atau tidak suka. Karena akan terkesan Anda melakukan pembelaan ketimbang fokus ke minta maaf.
Lakukan dialog dan edukasi
Saat seseorang melakukan kesalahan, tindak dengan melakukan dialog yang terbuka dan mengedukasi orang tersebut. Ini merupakan salah satu pendekatan positif yang bisa dilakukan oleh masyarakat terhadap individu atau kelompok yang melakukan kesalahan.
Dengan melakukannya, artinya pihak yang melakukan kesalahan akan lebih sadar atas apa kesalahan yang diperbuat. Dengan menyadarinya, mereka kemungkinan besar akan berubah dan berkeinginan untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, dialog terbuka dan edukasi merupakan cara tepat untuk mengatasinya.
Beri kesempatan untuk berubah
Kalau orang lain yang kena cancel culture. Maka untuk menghadapi bahaya cancel culture di media sosial, sebagai masyarakat Anda bisa memberikan kesempatan kedua bagi mereka untuk berubah. Dimana kesempatan yang diberikan ini dapat mereka gunakan untuk mengubah perilaku atau pandangannya yang tidak sejalan dengan norma yang ada.
Ingatlah bahwa semua orang pasti pernah melakukan kesalahan di dalam hidupnya. Dari kesalahan-kesalahan tersebut seseorang bisa mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dalam hidupnya. Untuk itu, pastikan Anda bisa memberikan kesempatan orang untuk belajar dan juga berubah sebelum menghukumnya.
Perhatikan etika berkomunikasi dan jangan mudah kemakan hoax
Meskipun media sosial merupakan platform di dunia maya yang berbeda dengan dunia nyata, namun pastikan untuk tetap mengedepankan etika. Etika dasar dalam berkomunikasi di media sosial yang bisa dilakukan yaitu dengan meminimalisir terjadinya serangan terhadap individu.
Selain itu, saling menghormati perbedaan pandangan dan juga pendapat merupakan hal terpenting yang bisa dilakukan. Lalu sebaiknya Anda juga jangan cuma ikut-ikutan, apalagi sampai kemakan hoax.
Itulah tadi beberapa ulasan tentang dampak negatif dan cara menghadapi cancel culture di media sosial.