Sesuai namanya, investasi jangka pendek bertujuan untuk mengakomodir tujuan keuangan jangka pendek. Ada banyak sekali instrumen investasi yang cocok untuk investasi jangka pendek. Dan berikut adalah informasi tentang contoh investasi jangka pendek.
Apa Itu Investasi Jangka Pendek?
Investasi jangka pendek merupakan kegiatan berinvestasi yang keuntungannya bisa kamu nikmati dalam jangka waktu yang singkat. Biasanya investasi jangka pendek berlangsung antara 3 sampai 12 bulan.
Investasi jangka pendek memiliki return keuntungan yang lebih cepat. Sehingga cocok untuk mencapai tujuan keuangan dengan rentang waktu yang singkat. Seperti untuk liburan atau untuk membeli gadget baru.
Selain itu, instrumen investasi jangka pendek juga biasanya memiliki likuiditas yang tinggi. Artinya, tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk mengubahnya menjadi uang tunai. Tak heran jika banyak orang yang menggunakan investasi jangka pendek sebagai dana darurat.
Contoh Investasi Jangka Pendek
Setelah kemarin kita membahas tentang contoh investasi jangka panjang, sekarang kita juga akan membahas contoh investasi jangka pendek. Karena sama seperti investasi lainnya, investasi jangka pendek juga memiliki banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih sesuai dengan keinginan.
1. Deposito
Saya yakin kamu sudah tidak asing lagi dengan produk perbankan yang bernama deposito. Karena sudah sejak lama produk ini dikenal oleh masyarakat sebagai instrumen investasi.
Berbeda dengan tabungan biasa, deposito menawarkan sejumlah keuntungan bagi penggunanya. Nasabah yang menyimpan uangnya dalam bentuk deposito akan mendapatkan pembagian keuntungan dalam tempo tertentu.
Meskipun deposito dikenal sebagai instrumen investasi untuk jangka menengah hingga panjang, namun saat ini sudah banyak bank yang menawarkan deposito jangka pendek. Biasanya kamu bisa mencairkan uang beserta keuntungan dari deposito jangka pendek dalam waktu satu bulan, tiga bulan, enam bulan, dan satu tahun.
Deposito juga termasuk contoh investasi jangka pendek yang minim risiko, sehingga cocok bagi investor yang memiliki profil risiko konservatif.
2. Reksa Dana Pasar Uang
Seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali jenis reksa dana. Salah satunya adalah reksa dana pasar uang yang cocok untuk investasi jangka pendek. Reksa dana pasar uang alias RDPU mengalokasikan sebagian besar dananya ke pasar uang. Seperti obligasi jangka pendek, deposito, dan surat berharga komersial.
Return reksa dana pasar uang relatif singkat, selain itu risikonya juga relatif kecil. Hal ini membuat banyak orang memilih reksa dana pasar uang sering dipilih sebagai tempat menyimpan dana darurat, atau untuk menyimpan dana yang akan digunakan dalam waktu yang dekat.
3. Surat Berharga Negara
Jika kamu ingin melakukan diversifikasi terhadap aset investasi jangka pendek, tidak ada salahnya untuk melirik surat berharga negara.
Surat Berharga Negara alias SBN merupakan instrumen investasi yang dikeluarkan langsung oleh pemerintah. Tujuannya untuk menghimpun sejumlah dana dari investor yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan.
Kamu sebagai investor yang membeli Surat Berharga Negara sebenarnya sedang “memberi pinjaman” kepada pemerintah. Sebagai imbalannya, pemerintah akan memberikan keuntungan dengan jumlah tertentu, dan akan dibayarkan setiap bulan. Sehingga cocok sebagai investasi jangka pendek.
Karena dikelola langsung oleh pemerintah, keamanan dari Surat Berharga Negara juga sangat terjamin.
Kamu bisa memulai investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara dengan modal Rp. 1-juta dan kelipatannya.
Oh iya, bagi kamu umat muslim, ada juga pilihan Surat Berharga Syariah Negara. Yakni Surat Berharga Negara yang dikelola dengan prinsip-prinsip syariah. Kamu bisa membeli Surat Berharga Negara di berbagai platform yang tersedia.
4. Saham
Contoh investasi jangka pendek selanjutnya adalah saham. Ya, kamu ngak salah baca. Saham juga bisa dijadikan sebagai instrumen investasi untuk jangka pendek. Untuk menghasilkan keuntungan dari saham dalam jangka waktu yang singkat, kamu bisa melakukan trading saham.
Dengan trading selama beberapa jam saja, kamu sudah bisa menikmati keuntungan dari saham.
Tapi perlu diingat, prinsip dalam investasi adalah ‘high risk high return’. Karena bisa menghasilkan profit yang cukup tinggi, risiko dari trading saham juga sangat tinggi. Jadi investasi ini kurang cocok bagi pemula. Kamu harus memiliki skill analisa dan teknikal yang cukup terlebih dahulu sebelum memulai trading saham.
Setelah mengetahui contoh investasi jangka pendek, saya harap kamu memiliki gambaran tentang jenis investasi yang akan kamu pilih.
Setiap instrumen investasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tugas kamu sebagai investor adalah memilih mana yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko kamu.
Jika kamu masih pemula, dan memiliki profil keuangan konservatif, ada baiknya berinvestasi di aset yang cenderung stabil seperti deposito atau Surat Berharga Negara.
Sebaliknya, jika kamu memiliki profil risiko agresif, tidak ada salahnya untuk berinvestasi di trading saham.
Mungkin itu saja informasi mengenai contoh investasi jangka pendek kali ini. Semoga bermanfaat, dan selamat berinvestasi.