Pernahkah kamu berkunjung ke acara Dieng Culture Festival? Acara ini seakan menjadi agenda wajib tahunan. Uniknya, puncak acara mewah ini menjadi salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan setempat.
Berada di daerah dataran tinggi Dieng, festival ini tidak hanya menarik untuk warga setempat saja. Melainkan wisatawan asing pun tertarik untuk melihat kebudayaan yang sudah menjadi seperti adat daerah.
Apalagi kegiatan ini hanya berlangsung satu tahun sekali, pastinya mengundang rasa penasaran banyak orang. Nah, jika kamu penasaran seperti apa Dieng Culture Festival, yuk pelajari pembahasan selengkapnya pada artikel kali ini.
Baca juga: Asyiknya Festival Salju Sapporo di Jepang, Cek Yuk!
Acara Dieng Culture Festival
Sudah berlangsung sejak tahun 2010 lalu, agenda berbudaya ini menarik banyak pihak untuk melihatnya secara langsung. Mau tahu Dieng Culture Festival acara apa? Berikut penjabaran kegiatan yang wajib ada di acara festival.
1. Pertunjukkan Tari Lengger
Pertama, Anda bisa menikmati pertunjukkan tari lengger di acara festival tahunan ini. Jika sebelumnya Anda melihat penari mayoritas adalah perempuan, melalui pertunjukkan kali ini Anda akan menjumpai penari laki-laki.
Kostum yang mereka pakai tidak berbeda jauh dari adat Jawa pada umumnya. Setiap penari melakukan gerakan dengan tegas dan indah.
Meskipun mayoritas penarinya adalah laki-laki, tetapi ada juga beberapa penari perempuan dengan gaya tarian bebas yang lemah gemulai. Tentunya dengan iringan gamelan Jawa.
2. Jamasan Anak Rambut Gimbal
Berikutnya ada ritual pemakaian air dari Maerokoco serta tujuh sumber mata air lainnya. Tentunya lengkap dengan kembang tujuh rupa untuk pimpinan adat percikkan pada rambut gimbal anak sebelum proses pencukuran.
Tujuan Dieng Culture Festival dalam kegiatan Jamasan ini adalah untuk meminta restu baik kepada Allah SWT ataupun leluhur agar prosesi ritual berjalan lancar tanpa masalah apapun.
Baca juga: 5 Festival Musim Gugur di Jepang yang Populer
3. Cukur Rambut Gimbal
Apabila ritual sebelumnya sudah kamu lakukan, puncak acara selanjutnya adalah cukur rambut gimbal. Terlihat biasa saja, tetapi acara ini justru mengundang perhatian pengunjung.
Karena prosesnya sangat berbeda dari pencukuran rambut pada umumnya. Lokasi pelaksanaan cukur rambut gimbal di Candi Arjuna. Untuk mencegah pengunjung terlalu mendekat, area candi panitia beri batasan kain warna putih.
4. Pagelaran Wayang Kulit
Seakan kesenian budaya wayang kulit tidak boleh tertinggal, Dieng Culture Festival menyelamatkannya di list acara. Tujuan dari kegiatan ini adalah melestarikan kebudayaan daerah yang sangat penting dan punah.
Sementara itu, pagelaran wayang kulit sendiri menjadi perwujudan rasa syukur masyarakat Jawa kepada Yang Maha Pencipta. Nantinya, prosesi penerbangan ribuan lampion menjadi penutup pagelaran wayang daerah.
5. Tari Rampak Yakso Pringgondani
Dari beberapa pertunjukkan tari di acara festival tahunan ini, Tari Rampak Yakso Pringgondani menjadi salah satu jenis tarian dengan jumlah peserta terbanyak yaitu lebih dari 20 orang.
Menjadi pertunjukkan tari kolosal, pada kesenian ini penari laki-laki akan menggunakan pakaian dengan warna mayoritas hitam dan merah. Selain itu, bagian wajah pun akan mendapatkan riasan warna hitam menyeluruh.
Nggak hanya itu, akan ada kombinasi variasi agar lebih menarik dengan penambahan rambut palsu serta gigi taring.
6. Kirab Budaya
Sesuai sejarah Dieng Culture Festival dari leluhur, kamu juga bisa menyaksikan kegiatan kirab budaya. Penggambaran sederhana dari kegiatan ini adalah iring-iringan di jalan bersama ratusan orang untuk memandu anak-anak rambut gimbal.
Proses iringan ini untuk mengantarkan anak rambut gimbal ke prosesi pencukuran. Apabila ingin mengikuti agenda kirab budaya, maka kamu wajib menggunakan pakaian adat Jawa sebagai bentuk penghormatan kegiatan ini.
Bagi kaum laki-laki sebaiknya menggunakan beskap serta blangkon, sedangkan bagi kaum hawa gunakan kebaya yang cantik dan juga rapi. Pakaian adat Jawa khusus untuk pengiring-iring saja.
Hal ini tentunya berbeda dengan anak rambut gimbal. Karena, anak-anak ini perlu menggunakan pakaian serta putih. Tentunya dengan tambahan ikat kepala berwarna putih juga.
Membayangkan saja sudah sangat menarik dan terlihat berbudaya sekali, kan? Jadi, tertarik main ke sini?
7. Larungan
Lanjut ke prosesi akhir acara Adat Berbudaya dengan larungan. Apabila kamu tidak mengenal larungan, maka dalam bahasa Indonesianya berarti hanyut.
Kegiatan ini memiliki unsur adat yang sangat kental. Nantinya rambut anak gimbal yang sudah berhasil kepala adat potong akan dihanyutkan.
Filosofi pelaksanaan larungan yaitu sebagai upaya untuk menghilangkan atau membuang berbagai macam malapetaka yang bisa saja terjadi kepada peserta ruwatan. Bahasa sederhananya adalah ritual tolak balak versi Jawa.
Itulah beberapa poin menarik berbau kebudayaan daerah yang bisa kamu saksikan dalam acara Dieng Culture Festival. Bagaimana, terasa sangat seru dan asik ditonton untuk meningkatkan pengetahuan berbudaya, kan?
Apalagi adat yang mereka gunakan sangat kental sekali. Yuk jangan sampai ketinggalan, tonton festival ini di setiap bulan Agustus.
Semua kegiatan acara di atas tergantung persepsi masing-masing individu untuk ikut mempercayainya atau tidak. Terlepas dari beberapa hal yang di luar ajaran agama, festival lebih bertujuan untuk menjaga nilai budaya oleh masyarakat setempat.
Jika kamu ingin mendapatkan informasi menarik lagi seputar kebudayaan ataupun hal lainnya, pastikan untuk terus mengikuti artikel terbaru dari Socialyfe di Google News.