Saat mendengar kata “saham”, mungkin ada dua hal yang akan muncul di benak kita. Di satu sisi, saham dikenal sebagai investasi yang menguntungkan dan bisa menghasilkan banyak uang. Tapi di sisi lain, bermain saham tidak bisa sembarangan. Membutuhkan skill dan jam terbang yang tinggi agar bisa untung.
Hal ini membuat banyak pemula yang menyerah begitu saja. Padahal, berinvestasi dalam bentuk saham tidak se-horor yang kamu bayangkan. Asalkan rajin belajar, kamu pasti bisa kok jadi investor saham yang handal.
Biar makin yakin, berikut adalah pembahasan tentang investasi saham pemula.
Apa Itu Saham?
Sebelum membahas lebih lanjut tentang investasi saham pemula, ada baiknya kita kenalan dulu dengan si saham itu sendiri.
Secara umum, saham bisa diartikan sebagai bukti kepemilikan modal di suatu perusahaan. Bukti kepemilikan ini ditandai dengan lembar saham.
Dengan membeli saham di suatu perusahaan, itu artinya kamu telah menanamkan modal ke perusahaan tersebut. Dan sebagai pemilik modal, kamu juga berhak mendapatkan pembagian keuntungan dari perusahaan.
Kalau cuma nanam modal, dari mana untungnya? Keuntungan dari saham bisa didapat dari memiliki dan menjual saham itu sendiri.
Dengan memiliki saham di suatu perusahaan, kamu berhak atas dividen dari perusahaan tersebut. Dividen sendiri merupakan pembagian keuntungan dari perusahaan kepada pemegang saham.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dari menjual saham. Keuntungan ini sering disebut sebagai ‘capital gain’, atau selisih antara harga jual dan harga beli saham.
Sebagai contoh, kamu membeli saham di perusahaan X senilai Rp. 5,000. Kemudian menjualnya kembali senilai Rp. 6,000. Dari kasus ini kamu mendapatkan capital gain sebesar Rp. 1,000.
Cara Investasi Saham Pemula
Setelah mengetahui apa itu saham? Kamu bisa mulai melakukan investasi saham. Investasi saham bisa diawali dengan membeli sahamnya terlebih dahulu. Dan berikut adalah cara membeli saham bagi pemula.
1. Tentukan Perusahaan Sekuritas
Sebelum memutuskan untuk membeli saham, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan perusahaan sekuritasnya terlebih dahulu. Perusahaan sekuritas berperan sebagai perantara atau broker, yang akan membantu kamu dalam membeli saham.
Saat memilih perusahaan sekuritas, pilihlah perusahaan dengan legalitas yang jelas dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan alias OJK.
2. Membuka Rekening Dana Nasabah
Setelah memilih perusahaan sekuritas, tahap selanjutnya adalah membuka rekening dana nasabah. Rekening ini berfungsi untuk melakukan jual beli saham.
Syarat untuk membuat rekening dana nasabah (RDN) biasanya berupa KTP dan NPWP untuk WNI, sedangkan untuk WNA menggunakan Paspor dan Kitas.
Jangan khawatir, proses pembuatan rekening dana nasabah biasanya dilakukan melalui perusahaan sekuritas yang kamu pilih. Mereka akan membantu proses pembuatannya sampai selesai. Kamu tinggal ikuti saja arahan yang mereka berikan.
3. Deposit ke Rekening Dana Nasabah
Selanjutnya kamu juga harus melakukan transfer sejumlah dana ke rekening dana nasabah milikmu. Dana atau deposit ini nantinya akan digunakan untuk membeli saham. Nominal depositnya sendiri tergantung dengan jumlah saham yang akan kamu beli.
Sebagai contoh, jika kamu ingin membeli saham perusahaan X yang memiliki nilai Rp. 2,000/lembar. Dan kamu ingin membeli 1 lot (100 lembar) saham dari perusahaan tersebut, maka kamu harus menyiapkan dana Rp. 2,000/lembar × 100 lembar saham = Rp. 200,000.
Jumlah ini belum termasuk broker fee, yang biasanya memiliki besaran antara 0,1% sampai 0,35% dari jumlah deposit.
4. Beli Saham
Tahap terakhir dari cara membeli saham bagi pemula adalah dengan membeli saham. Setelah berhasil membuat rekening dana nasabah, kamu akan mendapatkan akses ke aplikasi untuk jual beli saham. Di sinilah tempatnya untuk membeli atau menjual saham.
Tips Investasi Saham Pemula
Kembali saya ingatkan bahwa saham adalah investasi yang ‘high risk high return’. Risikonya tinggi, tapi potensi keuntungannya juga tinggi.
Maka dari itu, berikut adalah beberapa tips investasi saham pemula agar keuntunganmu bisa semakin maksimal.
1. Jangan Berhenti Belajar
Sebelum memulai investasi saham, ada baiknya kamu mempelajari terlebih dahulu tentang seluk-beluk saham. Termasuk istilah-istilah teknis yang kerap digunakan di dunia pasar modal.
Setelah memiliki gambaran tentang saham, baru deh mulai coba beli saham.
2. Gunakan Uang Dingin
Sebagai pemula yang belum berpengalaman, sebaiknya menggunakan uang dingin saat membeli saham. Uang dingin maksudnya uang yang meskipun dihabiskan, tapi tidak akan mengganggu kebutuhan hidup kamu.
Hindari menggunakan uang untuk kebutuhan pokok, apalagi sampai berhutang.
3. Jangan Terbawa Emosi
Seorang pemula biasanya memiliki hasrat yang menggebu-gebu untuk menghasilkan keuntungan. Akibatnya, dia terbawa emosi saat mengambil keputusan dan terjebak pada keputusan yang salah. Sebagai investor yang cerdas, kamu harus bisa mengendalikan emosi saat berinvestasi dalam bentuk saham.
Mungkin itu saja informasi mengenai investasi saham pemula kali ini. Semoga bermanfaat.